Wednesday 6 June 2012

Zone UTM

Dalam pengukuran terestris ataupun extra terestris (satelit), diperlukan suatu penggambaran untuk menampilkan hasil dari pengukuran tersebut. Secara umum, pengukuran dilakukan di atas permukaan bumi yang berbentuk oval tidak beraturan, sedangkan penggambaran dilakukan di atas bidang datar (planimetrik). Suatu teknik untuk membawa hasil dari pengukuran dari bentuk spherois bumi ke bidang datar dinamakan sistem proyeksi peta. Sistem proyeksi peta yang lazim digunakan di Indonesia adalah sistem proyeksi UTM (Universal Transverse Mercator) yang memang cocok dipakai di indonesia yang berada di daerah katulistiwa.

Sistem Proyeks UTM membagi bola bumi menjadi 60 bagian/zone. Sedangkan setiap zone memiliki lebar ukuran 6 derajat bujur dan 8 derajat lintang. setiap zone memiliki meridian tengahnya masing-masing dengan faktor skala (k) =0.9996. Indonesia dibagi dalam 9 Zone UTM yaitu zone 46-54.Label N (utara) atau S (selatan) digunakan untuk menjelaskan area tersebut apakah terletak di utara katulistiwa atau di selatan katulistiwa.

Berikut gambar pembagian zone UTM wilayah Indonesia

Dalam Survei Seismik, panjang lintasan seismik bisa mencapai ratusan kilometer (untuk satu linenya), apalagi jika survei tersebut adalah survei seismik 2D. Maka pengukuran zang melewati zone yang berbeda kerap ditemukan. Sebagai contoh survei seismik di daerah jawa barat-cirebon yang melewati zone 48 S dan 49 S. Untuk keperluan kepraktisan di lapangan, maka survei tersebut menggunakan satu zone saja (tergantung Zone mana yang lebih dominan lokasi surveinya). Secara teori apabila daerah pengukuran telah berada di zone lain, sedangkan kita menggunakan satu zone, maka distorsinya akan lebih besar. Semakin jauh dari meridian tengah tiap zone, maka kesalahannya akan semakin besar, terutama kesalahan jarak.

Untuk transformasi antar zone UTM biasanya digunakan Software bantu seperti GeoCalc, Coord Calculator, ataupun menggunakan perhitungan transformasi dari GPSeismic. Penggunaan software bantu apapun, yang paling penting adalah pengecekan parameter-parameter transformasinya, sehingga tidak terjadi kesalahan.

No comments: